Diskusi Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Industri Pariwista di Labuan Bajo

Bagikan:

Sunpspirit-Sabtu, 18 April 2020, pihak hakasasi.id Jakarta mengundang staf peneliti Sunspirit untuk tampil sebagai pembicara dalam diskusi online live instagram tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap industri Pariwisata di Labuan Bajo. Dalam diskusi yang berlangsung kurang lebih selama satu jam itu, Venansius Haryanto menyampaikan tiga point penting.

Pertama, pandemi covid-19 merupakan hantaman yang sangat keras bagi sektor pariwisata di Labuan Bajo. Seluruh usaha pariwisata di Labuan Bajo lumpuh total akibat pandemi covid-19. Kedua, sejauh ini Pemerintah belum memberikan penangangan yang berarti terhadap pandemi yang ada. Belum ada bantuan yang menyasar langsung kepada para pelaku wisata. Ketiga, dampak pandemi covid-19 ini, dengan terang-benderang menunjukkan betapa pariwisata merupakan sebuah industri yang sangat rentan. Sedangkan sektor primer lain seperti pertanian, peternakak dan perikanan tetap merupakan sektor pendukung di tengah situasi krisis. Karena itu, pembangunan pariwisata super-premium Labuan Bajo yang mengutamakan penguasaan lahan dalam jumlah yang banyak, perlu diberi catatan kritis.

Publikasi Lainnya

Ritual Syukur Masyarakat Adat Wae Sano Usai PT PLN Tak Prioritaskan Proyek Geotermal di Kampung Mereka

Warga adat Wae Sano menggelar ritual syukur di Puncak Golo Lampang, kampung leluhur mereka pada 26 September 2025. (Dokumentasi Sunspirit for Justice and Peace)

Perjalanan Taman Nasional Komodo: Diambil dari Warga Adat, Dikuasai Negara, Diobral ke Korporasi

Adriani Miming Setelah sebelumnya tertunda akibat tekanan dari masyarakat sipil dan peringatan dari UNESCO, Pemerintah Indonesia kembali melanjutkan upaya...

Pernyataan Sikap Masyarakat Adat Poco Leok Saat Upacara Bendera HUT RI ke 80

KOMUNITAS MASYARAKAT ADAT POCOLEOKMinggu, 17 Agustus 2025 Sehubungan dengan rencana perluasan pengembangan panas bumi Ulumbu di wilayah Pocoleok, kami...

Pulau Padar Bukan untuk Dijual! Cabut Konsesi Bisnis, Tegakkan KomitmenKonservasi

Tiga perusahaan yang sudah mengantongi izin di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo