Aksi Solidaritas untuk Gurusina: Komunitas Orang Muda Labuan Bajo Bergerak

Bagikan:

Pada Kamis, 23 Agustus 2018, Komunitas Orang Muda Labuan Bajo yang berada di bawah naungan Rumah Kreasi – Baku Peduli menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah kebakaran yang menimpa Kampung Adat Gurusina di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Kebakaran besar yang terjadi pada 13 Agustus 2018 lalu telah meluluhlantakkan sebagian besar rumah adat di kampung tersebut dan menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi warga Gurusina, tetapi juga bagi masyarakat NTT yang memiliki keterikatan kuat dengan warisan budaya dan sejarah leluhurnya.

Aksi penggalangan dana ini merupakan inisiatif spontan dari kelompok anak muda yang ingin menunjukkan solidaritas lintas daerah. Kegiatan dimulai pukul 16.00 hingga 18.00 WITA di area lampu merah Langka Kabe, salah satu titik lalu lintas strategis di kota Labuan Bajo. Dengan membawa kotak donasi dan spanduk solidaritas, para relawan menyapa para pengendara dan pejalan kaki, mengajak mereka turut berpartisipasi dalam upaya membantu pemulihan Kampung Gurusina.

Selepas senja, aksi dilanjutkan di pusat wisata kuliner Kampung Ujung, dari pukul 19.00 hingga 22.00 WITA. Di lokasi yang ramai dikunjungi wisatawan dan masyarakat lokal itu, komunitas kembali mengajak publik untuk berdonasi, sekaligus memperkenalkan situasi kampung Gurusina pasca-kebakaran kepada khalayak yang lebih luas. Aksi ini bukan hanya sebatas pengumpulan dana, tetapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian antarwilayah di Nusa Tenggara Timur. Komunitas Orang Muda Labuan Bajo menegaskan bahwa solidaritas sosial bisa dibangun dari hal-hal sederhana, dimulai dari empati, kehadiran, dan tindakan nyata, sekecil apa pun.

Berikut foto-foto yang menggambarkan semangat aksi solidaritas untuk Gurusina:

Publikasi Lainnya

Ritual Syukur Masyarakat Adat Wae Sano Usai PT PLN Tak Prioritaskan Proyek Geotermal di Kampung Mereka

Warga adat Wae Sano menggelar ritual syukur di Puncak Golo Lampang, kampung leluhur mereka pada 26 September 2025. (Dokumentasi Sunspirit for Justice and Peace)

Perjalanan Taman Nasional Komodo: Diambil dari Warga Adat, Dikuasai Negara, Diobral ke Korporasi

Adriani Miming Setelah sebelumnya tertunda akibat tekanan dari masyarakat sipil dan peringatan dari UNESCO, Pemerintah Indonesia kembali melanjutkan upaya...

Pernyataan Sikap Masyarakat Adat Poco Leok Saat Upacara Bendera HUT RI ke 80

KOMUNITAS MASYARAKAT ADAT POCOLEOKMinggu, 17 Agustus 2025 Sehubungan dengan rencana perluasan pengembangan panas bumi Ulumbu di wilayah Pocoleok, kami...

Pulau Padar Bukan untuk Dijual! Cabut Konsesi Bisnis, Tegakkan KomitmenKonservasi

Tiga perusahaan yang sudah mengantongi izin di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo