Sebagai bagian dari upaya mendorong perekonomian masyarakat, Sunspirit for Justice and Peace mendirikan rumah tenun di Baku Peduli Center yang terletak di Watu Langkas. Jaraknya sekitar 10 km dari kota Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.
Berikut beberapa tujuan dari keberadaan rumah tenun atau yang disebut galery tenun ini.
Merawat identitas atau warisan budaya
Keberadaan galery tenun ini sangat penting bagi upaya pemeliharaan warisan budaya di Nusa Tenggara Timur. Masing-masing daerah di NTT mempunyai motif yang khas.
Jika Anda berkunjung ke rumah tenun-baku Peduli, gambaran motif tersebut digambarkan dalam sebuah peta tenun Nusa Tenggara Timur. Hal ini akan mempermudah pengunjung mengidentifikasikan warisan motif di masing-masing daerah.
Pemberdayaan Ekonomi
Lebih penting sekadar panjangan, rumah tenun merupakan upaya mendorong pemberdayaan ekonomi terutama bagi perempuan. Sejauh ini, tenunan yang dipanjangkan di rumah tenun berasal dari komunitas-komunitas berbagai daerah seperti Maumere, Ende, Sumba, dan lain-lain. Melalui keberadaan galeri, Sunspirit membantu upaya pemasaran dari hasil karya para penenun.
Selain itu, rumah tenun menjadi tempat pembelajaran tenun. Ada dua orang penenun muda di rumah tenun. Setiap hari mereka melakukan aktivitas menenun di galery tenun. Yang mereka hasilkan adalah tenunan Manggarai.
Biasanya, dalam sebulan, seorang penenun menghasilkan 1 kain sarung Songke. Jika menenun selendang Manggarai biasanya mereka hanya membutuhkan waktu dua minggu. Sementara dalam satu tahun mereka menghasilkan 12 kain sarung songke.
Hasil dari menenun itulah mereka bisa menghidupi keluarga. Seorang penenun bisa menerima sekitar Rp 1.250.000 per bulan.
Sebagai produksi pengetahuanRumah tenun bisa menjadi destinasi pengetahuan terkait budaya. Pengunjung dapat mempelajari proses menenun ataupun memperhatikan motif-motif melalui karya yang dipanjangkan atau yang sedang dibuat. (Tyke)