Selain pengembangan sektor pariwisata, sektor ekonomi (kreatif) secara khusus pengembangan ekonomi pertanian (pangan) merupakan potensi ekonomi utama Manggarai Barat. Dua sektor ini (selain sektor budaya, hukum, kesejahteraan sosial, keamanan dan pemerintahan/birokrasi) sejatinya sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Manggarai Barat (2011-2015) sebagai Prioritas Pembangunan.
Di sana disebutkan Pertama, Pariwisata diharapkan menjadi sektor unggulan/utama (leading sector) penggerak ekonomi Kabupaten Manggarai Barat sekaligus pilar Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui sebagai berikut : 1) meningkatkan jumlah objek wisata pantai (wisata bahari) sebagai potensi wisata andalan dengan meningkatkan minat investor baik investor lokal, dalam negeri maupun asing, 2) meningkatkan minat masyarakat terhadap objek wisata heritage atau objek wisata yang memiliki kekhususan tertentu seperti objek wisata komodo dengan promosi wisata dan nilai tambah objek wisata, 3) menjaga kelestarian objek wisata dengan mengembangkan ekowisata, agrowisata, wisata kuliner dan objek wisata budaya lokal, 4) membangun dan memelihara infrastruktur penunjang pengembangan pariwisata seperti prasarana jalan menuju objek wisata, sarana kebersihan lingkungan seperti tempat-tempat pembuangan sampah, sarana pengangkutan sampah dan drainase yang baik sehingga tercipta suasana lingkungan yang indah, bersih dan sehat.
kedua, dalam bidang ekonomi beberapa rencana prioritas pembangunan yang harus dilakukan adalah 1) memperkuat ketahanan pangan melalui intesifikasi dan ekstensifikasi serta mendirikan lumbung desa. 2) membangun perkebunan yang berorientasi 5W+1P : wanjing (buka lahan), weri (tanam). We’ang (bersih rumput), wela (berbunga), wua (berbuah), agu pika (jual). 3) membangun sistem pertanian terpadu, 4) melestarikan hutan melalui konservasi, reboisasi dan terasering, 5) mengorntrol perdagangan melalui pengendalian harga dan melindungi pengusaha kecil dan koperasi, 6) membangun perikanan tambak dengan teknologi tepat guna, 7) pengelolaan potensi pertambangan ( ???) dilandasi kelestarian lingkungan hidup dan azas manfaat.
Tujuan utama dari pengembangan sektor-sektor di atas dengan pariwisata sebagai kepala gerbongnya adalah untuk mewujudkan Kabupaten Manggarai Barat yang sejahtera melalui optimalisasi pemanfaatan potensi daerah yang berbasis masyarakat dan berwawasan lingkungan.
Catatan awal di atas, dari barisan pengambangan sektor dengan pariwisata sebagai leading sector diikuti sektor-sektor penunjang lainnya yang juga potensial, yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya Manggarai Barat yang sejahtera sebenarnya bukan joak, seruan omong kosong, apalagi tidak berdasar. Sebab sesungguhnya Manggarai Barat menyimpan-sembulkan potensi-potensi untuk mewujudkan semuanya itu.
Di atas luas wilayah daratan sebesar 2.947,50 km2 tersimpan kehidupan-kesuburan dan di kedalaman wilayah lautan yang luasnya 6.052,50 km2 ini sesungguhnya memendar kehidupan dan keindahan yang luar biasa.
Dari sisi pariwisata sebenarnya kita cukup diri untuk mengisahkannya lagi, lantaran sebagai salah satu kabupaten kepulauan di NTT dengan kemajemukan penduduknya, keindahan lautnya, keelokan ikan dan terumbu karang, kecantikan pasir pesisir, kemegahan bukitnya, kesunyian hutannya, kekhasan kebiasaan dan budayanya, keheningan gua-guanya, pun keajaiban binatang (komodo), Manggarai Barat adalah anugerah Tuhan paling indah.
Demikian halnya dengan lingkup pertanian. Manggarai Barat memiliki lingkungan alam yang subur dan masih lestari untuk usaha pertanian. Di atas kurang lebih 14.672 ha yang diperuntukkan bagi pengembangan persawahan termasuk di Lembor, Terang dan Walang-Nggorang sebenarnya Manggarai Barat cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan beras sendiri. Belum lagi terhitung luasan lahan keringnya. Di atas luas lahan kering yang mencapai 72.945 ha, Manggarai Barat adalah juga daerah yang sangat potensial untuk mengembangkan komoditi perkebunan, hortikultura dan komoditi pangan semusim.
Potensi lain yang juga menjanjikan adalah tumbuhnya bidang pariwisata, yang pada saat yang sama terbuka peluang baru bagi pasar produk pertanian dan industry ekonomi kreatif. Daya tarik Taman Nasional Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia baru, ditambah dengan potensi pariwisata alam dan budaya, puluhan ribu turis local dan manca-negara datang mengunjungi daerah ini. Selain sajian pangan local hasil industry ekonomi kreatif, tumbuhnya hotel dan restoran menciptakan peluang bagi pasar produk pertanian.
Diambil dari Majalah Lintas Timur, edisi Mei-Juni 2013