Sunday, September 24, 2023
  • ABOUT US
  • RESEARCH
    • Research in Progress
    • Working Paper
    • Journal Articles
    • Flores Studies
    • Books
  • JARINGAN KERJA RAKYAT
    • Taman Nasional Komodo
    • Advokasi Lawan Privatisasi Pantai Pede
    • Geothermal Wae Sano
    • Flores Lawan Oligarki
    • Gerakan Alternatif
  • PUBLIKASI
    • Press Release
    • News
    • Catatan Peduli
    • Gallery
    • INFOGRAFIK
  • PERTANIAN ORGANIK
No Result
View All Result
Sunspirit
No Result
View All Result
Home PUBLIKASI Catatan Peduli

Istana Pasir Komodo Park

December 19, 2020
in Catatan Peduli, PUBLIKASI
0
Share on FacebookShare on TwitterEmailLine

Ambisi pemerintah untuk meningkatkan devisa melalui promosi pariwisata super-premium Labuan Bajo, Flores-NTT, tampaknya berakhir sia-sia. Pasalnya pemerintah yang sama juga justeru tengah merencanakan pembangunan yang kontraproduktif yang menyebabkan rusaknya kelestarian kawasan Taman Nasional Komodo sebagai daya tarik utama pariwisata Labuan Bajo-Flores.

Branding Destinasi

Dalam studi pariwisata, branding destinasi diartikan sebagai image positif dan identitas yang unik dari setiap tempat. Sebab itu, branding destinasi diartikan juga sebagai apa yang tertinggal dalam memori setiap wisatawan setelah berkunjung ke suatu tempat.

TN Komodo yang menyajikan wisata berbasis alam (nature based tourism) adalah branding destinasi pariwisata Labuan Bajo-Flores. Di sana wisatawan disuguhkan berbagai atraksi wisata alam baik di darat maupun di laut. Di daratan, selain atraksi utama kehidupan liar satwa Komodo, wisatawan juga disuguhkan dengan pilihan atraksi lain seperti hiking di Loh Buaya (Pulau Rinca) dan Long Liang (Pulau Komodo), bird watching di Rinca dan Pulau Komodo, herping di Pulau Komodo dan Pulau Rinca dan trekking di hampir semua Pulau. Sedangkan di laut, wisatawan disuguhkan dengan pesona keindahan pantai, aktivitas snorkelling dan diving pada hampir 50 dive site.

Kunjungan wisatawan yang terus meningkat adalah bukti dari daya tarik wisata alam TN Komodo. Pada 2014 kunjungan ke TN Komodo mencapai 80.626 orang yang meningkat menjadi 95.410 orang pada 2015. Angka ini meningkat pada 2016 menjadi 107.711, 125.069 orang pada 2017 dan 159.217 orang pada 2018.

Meroketnya branding wisata alam TN Komodo juga tidak terlepas dari pengakuan lembaga internasional. Pada tahun 1991, UNESCO mengakui keistimewaan kawasan TN Komodo dengan memberinya gelar World Heritage Site (Situs Warisan Dunia). Sementar pada tahun 2012, New7wonders Foundation memasukan kawasan TN Komodo sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia untuk kategori alam.

Wisata TN Komodo ini pun menjadi insentif penting bagi bertumbuhnya investasi paiwisata di Kota Labuan Bajo dan sekitarnya. Kini di Kota Labuan Bajo terdapat kurang lebih 80 hotel dengan ribuan karyawan, 59 Biro Perjalanan, 16 Agensi Perjalanan, lebih dari 100 Pemandu Wisata, 7 Informasi Pariwisata, 400an kapal wisata yang mempekerjakan 3.000 karyawan. Selain itu, wisata alam TN Komodo juga berdampak positif bagi sektor lain seperti pertanian, peternakan dan perikanan di Kabupaten Manggarai Barat.

Pembangunan Infrastruktur

Sejauh ini pemerintah tengah dan akan membangun sejumlah infrastruktur yang berdampak buruk bagi kelestarian alam kawasan TN Komodo.

Di Pulau Rinca, yang tengah disorot publik, pemerintah tengah membangun geopark dengan branding wisata jurassic. Selain berdampak buruk bagi ekosistem setempat, hadirnya bangunan modern ini tentu berdampak buruk bagi image positif wisata alam di Pulau Rinca. Di Pulau Rinca juga, berdampingan dengan geopark, pemerintah juga telah memberi izin kepada PT Sagara Komodo Lestari untuk membangun resort-resort di atas lahan seluas 22,1 hektar.

Di Pulau Padar, yang masyur berkat keindahan bentang alamnya itu, pemerintah telah memberi izin kepada PT Komodo Wildlife Ecotourism untuk membangun resort-resort eksklusif di atas lahan seluas 274,3 hektar. Di sana juga akan dibangun dermaga dan kuliner kelas premium.

Sementara untuk Pulau Komodo, pemerintah akan melakukan penataan ekslusif dengan tiket masuk sebsar 1000 USD yang pengelolaanya akan diserahkan kepada pihak swasta. Sejauh ini PT Komodo Wildlife Ecotourism telah mengantongi izin untuk membangun resort-resort eksklusif di Pulau Komodo di atas lahan seluas 151,94 hektar. Selain itu, pemerintah juga tengah mengurus perizinan bagi PT Flobamora, BUMD Provinsi NTT bersama para mitranya. Sepertinya pembangunan infrastruktur di Pulau Komodo pasti akan lebih banyak lagi dalam rangka mendukung Pulau itu menjadi destinasi eksklusif.

Dengan rencana seperti ini, promosi wisata super-premium Labuan Bajo tak ubahnya seperti anak kecil yang sedang membangun istana pasir di pinggir pantai. Mereka tampak serius berpikir mambangun istana yang bagus, namun hancur seketika diterjang ombak.

Promosi terbaik dari wisata super premium Labuan Bajo semestinya adalah menjaga kelestarian alam kawasan TN Komodo. Bukan sebaliknya malah mendorong pembangunan infrastruktur yang merusak TN Komodo sebagai jantung utama destinasi.

Artikel ini pernah diterbitkan pada: https://koran.tempo.co/read/opini/459397/istana-pasir-komodo-park

 

Tags: Komodo National ParkTaman Nasional KomodoWisata Super Premium Labuan Bajo

ArtikelLain

Yang Tak Layak Ditiru dari Pariwisata Bali untuk Labuan Bajo

July 31, 2023

Ditulis oleh:Venan Haryanto Judul Buku: Contemporary Bali: Contested Space and Governance; Penulis: Agung Wardana; Jumlah Halaman: xix + 289;  Tahun Terbit: 2019; Penerbit: Palgrave Macmillan Telah lama diklaim sebagai...

Tanggapi Serius Penolakan Warga Poco Leok, Bank Jerman Tegaskan Ikuti Standar Lingkungan dan Sosial Internasional

July 29, 2023

Ditulis oleh:Anno Susabun Salinan surat Bank Pembangunan Jerman Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) yang dikirim ke warga...

Kejaksaan Usut Kasus Tempat Olah Limbah B3 Mubazir yang Dibangun KLHK di Labuan Bajo

July 27, 2023

Ditulis oleh:Jefry Dain Tempat pengolahan limbah bahan bahaya beracun yang dibangu Kementerian Lingkungan Hidup dan...

Respons Kecelakaan Beruntun, Pemerintah Janji Segera Susun Prosedur Standar Kapal Wisata di Labuan Bajo

July 25, 2023

Ditulis oleh:Tim Floresa Tim SAR Gabungan bersiap melakukan pertolongan pada kapal pinisi yang mengalami patah kemudi...

Next Post

Perwakilan Sunspirit dan Warga Komodo Hadiri Rapat Dengar Pendapat di Komisi IV DPR-RI

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SUNSPIRIT for justice and peace is a civil society organization working in the area of social justice and peace in Indonesia.

KONTAK KAMI:

BAKU PEDULI CENTER: Jl. Trans Flores Km. 10, Watu Langkas, Desa Nggorang, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT

EMAIL: sunspiritindonesia@gmail.com

© 2019 Sunspirit for Justice and Peace

No Result
View All Result
  • ABOUT US
  • RESEARCH
    • Research in Progress
    • Working Paper
    • Journal Articles
    • Flores Studies
    • Books
  • JARINGAN KERJA RAKYAT
    • Taman Nasional Komodo
    • Advokasi Lawan Privatisasi Pantai Pede
    • Geothermal Wae Sano
    • Flores Lawan Oligarki
    • Gerakan Alternatif
  • PUBLIKASI
    • Press Release
    • News
    • Catatan Peduli
    • Gallery
    • INFOGRAFIK
  • PERTANIAN ORGANIK