Wednesday, January 27, 2021
  • ABOUT US
  • RESEARCH
    • Research in Progress
    • Working Paper
    • Journal Articles
    • Flores Studies
    • Books
  • JARINGAN KERJA RAKYAT
    • Taman Nasional Komodo
    • Advokasi Lawan Privatisasi Pantai Pede
    • Geothermal Wae Sano
    • Flores Lawan Oligarki
    • Gerakan Alternatif
  • PUBLIKASI
    • Press Release
    • News
    • Catatan Peduli
    • Gallery
    • INFOGRAFIK
  • PERTANIAN ORGANIK
No Result
View All Result
Sunspirit
No Result
View All Result
Home PUBLIKASI Infografik

Jejak Sejarah Berdirinya Lumbung Padi Lembor

June 27, 2018
in Infografik
0
Share on FacebookShare on TwitterEmailLine

“Lembor dikenal sebagai lumbung pangan serta panen raya padi di Borong oleh Presiden Soeharto itu masa saya. Saya tidak bangga tetapi pada masa kepemimpinan saya rakyat tidak lapar. Bahkan beras mulai suplai keluar daerah”

Demikian kata Frans Dulla Burhan,Bupati Manggarai periode 1978-1989. Namun demikian kesuk-sesannya bukan tanpa problem. Be-berapa saat setelah pelantikannya seba-gai bupati pada 1 November 1978, Manggarai Raya dihantam kelaparan hebat.

Tanggap akan situasi itu, Dulla Burhantidak hanya memberi bantuan daruratberupa 250 ton beras kepada rakyat,tetapi juga semua lokasi yang berpotensiuntuk areal persawahan dibuka. Secara gotong royong warga membangun irigasidan selokan.Namun demikian, dalam catatan sejarahpertanian Manggarai Raya, bukan DullaBurhan yang menjadi peletak dasar per-tanian modern, tetapi bupati sebelumnyayakni Frans Sales Lega (1968-1978).

Dalam upaya untuk melawan kemiskinanSales Lega tidak hanya menginvestasikanpembangunan jangka panjang melalui jalur pendidikan dengan membuka seko-lah dalam kerjasama dengan pihakgereja. Tetapi juga merealisasikan agenda prestisius seperti pembuatanturbin listrik Wae Garit dan pemban-gunan bandara Satar Tacik.Setelah berhasil membangun bandarafokus perhatian berikutnya adalah per-luasan daerah persawahan.

Sebelumnya,para petani Manggarai sudah merasakan jasa baik para pemimpin sebelumnya seperti Raja Tamoer, Raja Bagoeng(1924-1930), Raja Baroek 1931-1949),Raja Ngambut (1949-1960), Kraeng Charolus Hamboer (1960-1967) yang telah merintis pembukaan sawah irigasi bronjong. Para pendahulunya sudah membangun irigasi darurat di Cancar, Dampek dan Wae Reca. Oleh Sales Lega selanjutnya irigasi-irigasi tersebut men- jadi permanen sehingga sirkulasi air persawahan berjalan lancar. Persawahan di Cancar, Satar Mese dan Lembor mulai beroperasi baik. Manggarai pun mulai popular sebagai lumbung beras.Sudah sejak itu kantong-kantong pro-duksi padi, secara khusus Lembor dikembangkan dan diawasi secara serius.Walau pun kemiskinan terus menggerogoti perut rakyat, keberpihakan dan kepedulian para pemimpinnya tidak lelahuntuk terus hadir dan berada bersama rakyatnya.

Puncaknya pada era 80-an, pada ketika Manggarai dipimpin Frans Dulla Burhan,nama Lembor menjadi terkenal seantero Nusa Tenggara Timur antaran disematkan sebagai Lumbung Padi.

*) Disarikan oleh Divisi Riset dan Publikasi Sunspirit For Justice and Peace dari Kanis Lina Bana (ed) “Makna Bertapak, Jejak Langkah Membangun Manggarai” Lamalera: 2009

Tags: Disarikan oleh Divisi Riset dan Publikasi Sunspirit For Justice and Peace dari Kanis Lina Bana (ed) “Makna BertapakJejak Langkah Membangun Manggarai” Lamalera: 2009Jejak Sejarah Berdirinya Lumbung Padi Lembor

ArtikelLain

Masalah Wellpads Geothermal Wae Sano

September 23, 2020

Sunspirit-Soal utama proyek geothermal Wae Sano yang hingga sekarang dengan keras ditolak warga setempat adalah sumur-sumur pengeboran (well pads) yang...

Infografis Penolakan Pembangunan Geopark di Pulau Rinca

September 18, 2020

Infografik Wisata Super Premium Taman Nasional Komodo

September 18, 2020

 

Soal-Soal Seputar Kapal Wisata Di Labuan Bajo Manggarai Barat

October 13, 2018

SSP-LBJ, Saya mencatat, terdapat Lima soal yang terjadi di seputaran usaha kapal wisata di Labuan Bajo Manggarai Barat. Kelima soal...

Next Post

Orang Lokal dalam Pariwisata Dive di Labuan Bajo

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SUNSPIRIT for justice and peace is a civil society organization working in the area of social justice and peace in Indonesia.

KONTAK KAMI:

BAKU PEDULI CENTER: Jl. Trans Flores Km. 10, Watu Langkas, Desa Nggorang, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT

EMAIL: sunspiritindonesia@gmail.com

© 2019 Sunspirit for Justice and Peace

No Result
View All Result
  • ABOUT US
  • RESEARCH
    • Research in Progress
    • Working Paper
    • Journal Articles
    • Flores Studies
    • Books
  • JARINGAN KERJA RAKYAT
    • Taman Nasional Komodo
    • Advokasi Lawan Privatisasi Pantai Pede
    • Geothermal Wae Sano
    • Flores Lawan Oligarki
    • Gerakan Alternatif
  • PUBLIKASI
    • Press Release
    • News
    • Catatan Peduli
    • Gallery
    • INFOGRAFIK
  • PERTANIAN ORGANIK