Tuesday, October 3, 2023
  • ABOUT US
  • RESEARCH
    • Research in Progress
    • Working Paper
    • Journal Articles
    • Flores Studies
    • Books
  • JARINGAN KERJA RAKYAT
    • Taman Nasional Komodo
    • Advokasi Lawan Privatisasi Pantai Pede
    • Geothermal Wae Sano
    • Flores Lawan Oligarki
    • Gerakan Alternatif
  • PUBLIKASI
    • Press Release
    • News
    • Catatan Peduli
    • Gallery
    • INFOGRAFIK
  • PERTANIAN ORGANIK
No Result
View All Result
Sunspirit
No Result
View All Result
Home PUBLIKASI Catatan Peduli

Solusi Percepatan Pembangunan Ekonomi Pertanian

November 10, 2016
in Catatan Peduli, PERTANIAN ORGANIK, RESEARCH
0
Share on FacebookShare on TwitterEmailLine

STOP KERJA SENDIRI-SENDIRI! Perlu adanya aksi bersama (multistakeholder) lantaran sudah saatnya kita bekerja bersama. Pemerintah, swasta, koperasi, kelompok masyarakat sipil, pelaku pasar wisata, pun masyarakat itu sendiri punya kapasitas dan kemampuannya masing-masing, tapi belum maksimal untuk bersinergi.

Pertemuan Kelompok Tani Anggota Koperasi SUKA DAMAI Labuan Bajo bersama Pengurus dan Divisi Pertanian SUNSPIRIT dalam rangka kerjasama penanaman benih padi Woja Laka
Pertemuan Kelompok Tani Anggota Koperasi SUKA DAMAI Labuan Bajo bersama Pengurus dan Divisi Pertanian SUNSPIRIT dalam rangka kerjasama penanaman benih padi Woja Laka

Terdapat tawaran solusi percepatan perubahan. Solusi yang dimaksud pertama-tama perlu dibaca bukan sebagai tawaran final, tetapi solusi mentah yang perlu untuk dipertimbangkan bersama-sama.

Perlu adanya pemetaan ulang perihal pusat-pusat produksi pangan. Jika sudah, perlu diberi penguatan-penguatan. Pada saat yang sama, diharuskan untuk memperkuat produksi lokal: sayuran, buah-buahan, dan industri kreatif.

Perlu adanya pusat-pusat pelatihan sebagai bagian dari upaya penguatan sumber daya manusia masyarakat. Dukung tumbuhnya pusat-pusat pelatihan. Maksimalisasi fungsi dan tujuan Kantor BPP yang ada di kecamatan-kecamatan, tidak hanya sebagai pusat pertanian dan kebun contoh, tetapi juga sebagai medium penguatan peningkatan sumber daya petani. Atau sebagai sentra koperasi petani, koperasi benih dan pusat pengelolaan pupuk organic, nutrisi, dan pestisida organic.

Pangan lokal jangan dijadikan hanya sekedar sebagai wacana. Pangan lokal harus benar-benar diproduksi oleh petani-petani lokal, mulai dari penanaman sampai pemasaran harus benar-benar dilakukan secara alamiah/lokal dan organic. Pada saat yang sama perlu digalakan pertanian alami/ramah lingkungan.

Bangun jejaring pasar khusus untuk produk lokal. Tawaran menengah dan jangka panjang, manggarai Barat perlu ada pusat pasar produk pangan lokal dan pusat produk ekonomi kreatif. Tawaran jangka pendek, pemerintah dalam membangun sinergi dengan pihak swasta dan masyarakat sipil sudah saatnya menjadi leader dan sentra informasi pasar perihal ini.

Panen Perdana yang dihadiri oleh Pemerintah
Panen Perdana yang dihadiri oleh Pemerintah

Perlu strategi khusus pemerintah. Apapun bentuk pemberdayaan harus secara sungguh menjawab kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan proyek, apalagi kepentingan ‘kepentingan’.

Strategi pemberdayaan harus ‘dipertobatkan’ bukan hanya sekedar bentuk kelompok, bagi duit, lalu selanjutnya tanpa pendampingan lanjutan. Tetapi yang paling penting adalah pendampaingan intensif dan berkelanjutan yang dirancang secara operasional dan sistematis.

Perlu adanya aksi bersama (multistakeholder) lantaran sudah saatnya kita bekerja bersama. Pemerintah, swasta, kelompok masyarakat sipil, pun masyarakat itu sendiri punya kapasitas dan kemampuannya masing-masing, tapi belum maksimal untuk bersinergi. Rancang bangun yang sinergis tidak hanya dalam tataran wacana tetapi juga dalam rancangan aksi.

 

 

ArtikelLain

Yang Tak Layak Ditiru dari Pariwisata Bali untuk Labuan Bajo

July 31, 2023

Ditulis oleh:Venan Haryanto Judul Buku: Contemporary Bali: Contested Space and Governance; Penulis: Agung Wardana; Jumlah Halaman: xix + 289;  Tahun Terbit: 2019; Penerbit: Palgrave Macmillan Telah lama diklaim sebagai...

“Tanah itu Ibu Kami”: Cara Perempuan Pocoleok, Flores Pertahankan Tanah dari Ancaman Proyek Geothermal

June 12, 2023

oleh Anno Susabun* di 12 June 2023 Beberapa perempuan tengah menonton video di layar telepon genggam Nono, anak Heribertus Jebatu, di...

Artikel terkait Perjuangan Perempuan Poco Leok Tolak Proyek Geothermal Menang Lomba Nasional Hari Anti Tambang

June 5, 2023

Ditulis oleh:Tim Floresa Perempuan di Poco Leok menggelar aksi protes saat kunjungan Bupati Manggarai, Herybertus Nabit...

Mereka yang Suaranya Diabaikan dan Dibungkam di Tengah Gegap Gempita ASEAN Summit di Labuan Bajo

May 5, 2023

Lorensia Imelda Imu (60), warga Nalis, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT. (Dokumentasi Floresa)...

Next Post

JEJAK SEJARAH : BERDIRINYA LUMBUNG PADI LEMBOR

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SUNSPIRIT for justice and peace is a civil society organization working in the area of social justice and peace in Indonesia.

KONTAK KAMI:

BAKU PEDULI CENTER: Jl. Trans Flores Km. 10, Watu Langkas, Desa Nggorang, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT

EMAIL: sunspiritindonesia@gmail.com

© 2019 Sunspirit for Justice and Peace

No Result
View All Result
  • ABOUT US
  • RESEARCH
    • Research in Progress
    • Working Paper
    • Journal Articles
    • Flores Studies
    • Books
  • JARINGAN KERJA RAKYAT
    • Taman Nasional Komodo
    • Advokasi Lawan Privatisasi Pantai Pede
    • Geothermal Wae Sano
    • Flores Lawan Oligarki
    • Gerakan Alternatif
  • PUBLIKASI
    • Press Release
    • News
    • Catatan Peduli
    • Gallery
    • INFOGRAFIK
  • PERTANIAN ORGANIK